Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Di berbagai pemberitaan media massa akhir-akhir ini, dilaporkan banyaknya bencana kabut asap karena hutan yang terbakar. Bahkan kabut asap juga berhembus sampai ke negara tetangga. Area hutan yang terbakar sedemikian luasnya sehingga tidak mudah untuk menanganinya.
Segala upaya dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan warga masyarakat sebagai sukarelawan untuk memadamkan api dan bara api agar kabut asap segera sirna. Ini merupakan pekerjaan besar karena begitu luasnya kebakaran dan lokasi yang kerap kali sulit dijangkau. Untuk pekerjaan besar tersebut perlu melibatkan banyak orang dengan manajemen organisasi yang harus baik agar dapat dicapai hasil yang maksimal.
Musa sebagai pribadi yang dipilih Tuhan Allah untuk memimpin bangsa Israel dalam pengembaraan keluar dari tanah Mesir sempat mengalami kegalauan bahkan melakukan protes kepada Tuhan Allah karena pemberian tugas memimpin bangsa Israel dengan jumlah lebih dari 600.000 jiwa ini menjadi beban yang sangat berat untuk ditanggungnya sendirian. Terlebih lagi dengan banyaknya permasalahan yang ada di antara bangsa Israel. Kemudian Tuhan Allah berfirman kepada Musa agar memilih 70 orang dari antara para tua-tua bangsa Israel untuk membantunya dalam tugas memimpin bangsa Israel (Bilangan 11 : 16). Dan selanjutnya para tua-tua yang telah dipilih Musa ini mendapatkan urapan Roh untuk membantu Musa dalam pelayanannya.
Dalam kehidupan jemaat saat inipun diperlukan semakin banyak orang yang terlibat dalam pelayanan kasih. Semakin beragamnya kebutuhan warga jemaat dan masyarakat akan peran gereja di tengah-tengah kehidupan bersama perlu mendapatkan dukungan dari para pelayan Tuhan yang bersedia dan mampu melaksanakan tugas. Oleh karenanya, gereja terpanggil untuk menyiapkan semakin banyak pelayan-pelayan kasih dalam rangka memberitakan penyelamatan Allah dan pemeliharaan keselamatan.
GKJ Manahan saat ini tengah merancang suatu pekerjaan besar yakni pembangunan gedungsarana pendukung ibadah sesuai Master Plan. Proses pembangunan ini membutuhkan banyak dukungan demikian halnya manakala gedung tersebut telah siap digunakan juga perlu melibatkan semakin banyak orang, untuk itu diperlukan pelipatgandaan (multiplikasi) pelayan Tuhan dengan berbagai macam talenta agar harapan kita akan tersedianya sarana pendukung ibadah dengan segala ragam layanan dapat terwujud. Untuk itu, setiap warga jemaat GKJ Manahan diharapkan dapat terlibat dalam pekerjaan besar ini sesuai dengan “panggilan” masing-masing.
Selain para pelayan dari internal GKJ Manahan, untuk mewujudkan gedung sarana pendukung ibadah ini juga membutuhkan bantuan dari pihak-pihak lain dari luar GKJ Manahan. Partisipasi pihak lain ini tentu saja juga mengalirkan berkat bagi mereka yang terlibat di dalamnya. “Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya” (Markus 9 : 41).
Keterlibatan banyak pihak baik dari intern maupun ekstern GKJ Manahan perlu didukung dengan manajemen organisasi yang baik agar setiap potensi yang ada dapat mewujudkan kerjasama yang sinergis. Selain potensi dari sumber daya manusia yang ada serta kerjasama yang baik diantaranya, pelayanan kasih perlu didasarkan pada penyerahan diri secara total dalam ketekunan doa kepada Allah Sang Khalik. Kita bisa belajar dari Elia yang senantiasa berdoa dalam menghadapi segala perkara. “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya” (Yakobus 5 : 17-18). Marilah kita bersama-sama berupaya melipatgandakan para pelayan dan pekerja Allah. Tuhan memberkati.
Bacaan I : Bil. 11:4-6,10-16,24-29
Mazmur : Mazmur 19:8-15
Bacaan II : Yakobus 5:10-20
Bacaan III : Markus 9:38-50
Sumber: Warta Gereja Edisi: Minggu, 27 September 2015
Add comment