Segala puji hormat dan kemuliaan dan kemuliaan pantas kita haturkan kepada Tuhan,
Atas kemurahanNya, hari ini 8 Pebruari 2021 kita mensyukuri dan merayakan HUT GKJ Manahan yang ke 92 tahun.
Ulang tahun GKJ Manahan yang ke 92 ini memang sangat berbeda, tak terlihat seperti tahun-tahun sebelumnya, jauh dari kemeriahan. Ulang tahun saat ini kita rayakan di tengah
Sejak awal tahun 2020 pandemi covid 19 telah melanda dunia termasuk Indonesia. Saat itu tak ada satu negara dan lembaga yang siap menghadapinya. Banyak sendi-sendi kehidupan terpengaruh olehnya. Ketakutan dan kecemasan, tak sedikit anggota masyarakat kehilangan keluarga karena Covid 19, menurunnya perekonomian, meningkatnya jumlah pengangguran, dan berubahnya berbagai tatanan kehidupan. Ya, pandemi Covid 19 telah mengubah wajah dunia pun gereja.
Merespon pandemi Covid 19, GKJ Manahan dalam perarakan dengan anggota masyarakat berperan aktif untuk memutus rantai penyebaran Covid 19 dan mengatasi dampaknya.
Dalam melaksanakan panggilan gereja, masa pandemi mendorong GKJ Manahan untuk mengembangkan pelayanan dengan berbasis digital. Sejak bulan Maret 2020 ibadah umum, sekolah minggu, persekutuan remaja dan pemuda, berbagai bentuk pembekalan kepada fungsionaris gereja dan rapat-rapat dilaksanakan secara online.
Sebagai bentuk pemeliharaan iman untuk jemaat, setiap hari para pendeta menyapa dalam program Sapaan Pendeta GKJ Manahan.
Di tengah berbagai pembatasan, ketika perjumpaan ragawi tidak bisa dilakukan, beberapa blok di GKJ Manahan mengupayakan persekutuan dan PA secara online. Ketika kita tidak tahu persis kapan pandemi akan berlalu, sementara panggilan untuk memelihara iman dan kerinduan untuk bersekutu begitu dirasa, majelis gereja menginisiasi adanya persekutuan Panca Wisma. Persekutuan ini menjadi ruang untuk berbagi pengalaman iman dan saling mendoakan.
Pandemi Covid-19 tidak hanya membawa dampak dalam aktifitas dan peribadahan di gereja, dampak yang memukul banyak pihak adalah dalam bidang perekonomian. Banyak orang harus dirumahkan atau kehilangan pekerjaan, usaha yang dirintis mengalami penurunan drastis bahkan ada yang harus ditutup usaha. Kondisi ini menggeraknya GKJ Manahan untuk melakukan pelayanan untuk membantu mereka yang membutuhkan dalam bentuk sembako, membagikan hand sanitizer, masker kepada warga gereja dan masyarakat, dan menyalurkan APD ke Rumah Sakit.
Di awal masa pandemi cukup banyak anggota mengalami kesulitan untuk mendapatkan makan. Hal itu yang mendorong GKJ Manahan untuk menginisiasi “Program Makan Siang (Malam) untuk Sahabat” yang di awali pada tanggal 6 April 202. Melalui program ini GKJ Manahan didukung banyak pihak membagikan makanan berupa nasi bungkus. Berbagi nasi bungkus ini yang dipilih karena melalui cara ini memungkinkan banyak jemaat untuk berpartisipasi sekecil apapun. Sampai pada tanggal 19 Mei 2020 jumlah nasi bukus yang dibagikan kepada masyarakat sekitar 27.000.
Semangat GKJ Manahan untuk menyatakan solidaritas kepada yang terdampak Covid 19 berlanjut dengan di bangunnya Lumbung Pangan GKJ Manahan. Kita bersyukur partisipasi jemaat dalam mendukung program lumbung pangan ini bisa dikatakan tinggi dengan memberikan persembahan sembako. Melalui Lumbung Pangan ini, GKJ Manahan menyatakan kasih kepada jemaat dan masyarakat yang terdampak Covid 19.
Sementara untuk meningkatkan perekonomian jemaat, Komisi Pemberdayaan Ekonomi Jemaat mengembangkan Warung Gracia. Sebuah Warung yang memperjumpakan jemaat yang memiliki produk dan usaha dengan warga jemaat yang membutuhkan. Warung ini setiap hari menawarkan berbagai produk jemaat dan proses jual beli secara online berlangsung di situ. Melalui Warung Gracia online ini diharapkan roda ekonomi warga jemaat terus berputar. Upaya yang dirintis oleh Komisi ini tentu masih perlu didukung oleh segenap jemaat dengan kesediaan bergabung dalam Warung Gracia GKJ Manahan.
Ketika memasuki akhir tahun 2020, jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif semakin tak terkendali. Tak luput warga GKJ Manahan juga mengalami. Beberapa akhirnya berpulang, namun banyak diantaranya bisa dipulihkan. Di tengah situasi seperti ini GKJ Manahan bersatu hati untuk memberi mendukung dan pendampingan jemaat agar tetap semangat ketika harus menjalani iolasi mandiri.
Di awal tahun 2021, tepatnya tanggal 11 Januari 2021, duka mendalam kita alami sebagai keluarga besar GKJ Manahan. Pdt. Samuel Arif Prasetyono, S.Si dipanggil Tuhan dengan begitu tiba-tiba. Berpulangnya Pdt. Samuel tentu membawa pengaruh dalam gerak pelayanan gereja. Namun dayung harus terus dikayuh, perahu harus terus melaju. Kita yakin kasih Tuhan akan menyertai keluarga ibu Noveria Wicaksana Putrid an jemaat GKJ Manahan.
Kita tidak tahu, situasi seperti ini akan berlangsung sampai kapan? Pandemi yang masih harus kita hadapi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi GKJ Manahan dalam melaksanakan tugas panggilan gereja. Pandemi ini telah menyadarkan gereja untuk semakin bersedar kepada Kristus sebagai Sang Raja gereja. Pandemi ini ketika kita kelola dengan menjadi peluang bagi GKJ Manahan melaksanakan pelayanan dengan cara yang kreatif, untuk menjadi saksi Kristus sampai ke ujung-ujung bumi.
Add comment