Ibadah Masa Paskah ke III di GKJ Manahan hari ini, Minggu (11/3) bertema “Undangan Kasih Allah dalam Kehidupan Sehari-hari”. Ibadah jam 08.30 WIB menggunakan liturgi khusus dilayani oleh Sdr. Sularto dengan kotbah yang didasarkan dari bacaan leksionari Keluaran 20: 1-17; Mazmur 19; I Korintus 1: 18-25 dan Bacaan Injil dari Yohanes 2: 13-22.
Dalam kotbahnya, Sularto menjelaskan dalam kehidupan bermasyarakat, dalam berbangsa dan bernegara sering timbul rasa kuatir, takut karena kita menghadapi perkara-perkara yang membuat hati kita menjadi berat. Banyak perbuatan-perbuatan tidak baik, yang kejam, yang terjadi disekitar kita. Dalam kehidupan berkeluarga, dalam bermasyarakatpun antara satu dengan yang lainnya sering terjadi perselisihan. Banyak peristiwa yang membuat kita menjadi takut. Lalu dimana adanya kasih itu?
Bagaimana kita akan membangun kasih dengan sesama? Jika kita mencermati firman Tuhan dalam Keluaran 20 : 1-17 mengenai hukum kasih, tata cara hidup bagi orang Israel, Allah mengajarkan cinta kasih kepada sesama. Allah mengajarkannya dengan cara yang sederhana melalui beberapa langkah praktis yang tinggal dikerjakan sepenuh hati. Allah terus mengasihi umat Israel sekalipun sering kali tindakan mereka menyakiti hatiNya.
Dari Injil Yohanes kita bisa rasakan bagaimana Tuhan Yesus di Bait Allah. Dalamnya Tuhan melihat bahwa Bait Suci digunakan sebagai tempat perdagangan, bukan lagi sebagai tempat peribadatan. Ibadah-ibadah yang diselenggarakan penuh dengan kepentingan-kepentingan pribadi. Monopoli oleh para Imam yang mencari penghormatan diri sendiri. Bait Allah dibangun untuk peribadatan, tetapi bangsa Israel telah menyalahgunakannya.
Dalam masa pra paskah ini, kita diingatkan akan cara hidup kita, apakah kita sudah mewujudkan ibadah yang sesuai kehendak Allah. Apakah kita sudah beribadah dengan sepenuh hati kita bukan sebagai formalitas? Dalam masa paskah ini pula, kita diingatkan untuk terus mewartakan kasih Allah dalam hidup kita sehari-hari.
Add comment