Tanggal 31 Mei 2009, kita sebagai orang beriman akan memperingati hari turunnya Roh Kudus (Hari Pentakosta). Dalam tradisi gereja kebaktian hari turunnya Roh Kudus senantiasa dikaitkan dengan hari raya penuaian (Riyaya Undhuh-Undhuh). Sebenarnya apa Riyaya Undhuh-undhuh itu? dan bagaimana penyelengaraan akan dilakukan di jemaat kita? Melalui tulisan ini akan disampaikan hal-hal yang terkaitan dengan Riyaya Undhuh-undhuh.
Pada hari Jumat, 20 Pebruari 2009 lalu, GKJ Manahan menerima tamu dari The Alliance For Conflict Transformation (ACT) Kamboja. ACT adalah sebuah organisasi non pemerintah (NGO) yang bergerak di bidang perdamaian. Secara lebih khusus lagi lembaga ini mempromosikan tentang perdamaian melalui berbagai pelatihan, melakukan upaya rekonsiliasi antar kelompok yang mengalami konflik dan juga melakukan banyak penelitian tentang penyebab terjadinya konflik.
Jemaat GKJ Manahan yang terkasih,
Puncak kegiatan peringatan 80 tahun GKJ Manahan telah berlangsung pada selasa, 10 Pebruari 2009. Dihadiri lebih dari 900 an orang, walaupun dalam kesederhanaan, namun terasa khidmat.
"Semakin Menjadi Berkat Bagi Semua"
PENDAHULUAN
Sebagai jemaat yang didewasakan, GKJ Manahan yang awalnya disebut GKJ Tumenggungan, resmi berdiri 8 Pebruari 1929, "Sareng karaosaken Pasamuan sangsaya ngrembaka, Pradataning Pasamuan wiwit menggalihaken yasa gereja ingkang langkung murwat (Karena dirasa umat yang melakukan ibadah makin banyak, Majelis Gereja mulai memikirkan untuk mendirikan gereja yang lebih besar lagi)," demikian alasan pendirian GKJ Manahan seperti yang dijelaskan dalam buku Tanggap Warsa GKJ Manahan Ingkang Kaping 75 Tahun. Dengan jumlah jemaat awal hanya 51 orang, terdiri atas 27 pria dan 24 perempuan, pelayanan GKJ Manahan berlangsung.